Jokowi Sempat Bertemu Sandiaga Uno Di Jawa Tengah . .





Klaten - Cawapres Sandiaga Uno bertemu dengan Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke sentra industri cor logam di Klaten, Jawa Tengah. Namun Joko Widodo yang bertemu dengan Sandiaga bukanlah rivalnya pada Pemilu 2019, melainkan seorang pengusaha cor logam.

Di hadapan Sandiaga, Joko Widodo curhat soal kenaikan nilai dolar sampai sulitnya mendapatkan bahan baku logam.

"Para perajin cor logam di daerah ini, Pak, kalau dolar naik, harga logam bahan baku logam pun ikut naik. Belum lagi makin banyak impor. Ini yang membuat kami khawatir, Pak. Impor ancaman serius bagi industri cor logam kecil dan menengah," curhat Joko Widodo kepada Sandiaga di sentra industri cor logam di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29/12/2018).

Dalam keterangan tertulis dari tim BPN Prabowo-Sandi, cawapres nomor urut 02 itu kemudian menyatakan, dirinya bersama Prabowo Subianto akan berfokus pada perbaikan sektor ekonomi. Dia akan mendorong pengusaha kecil dan menengah menjadi pengusaha besar.

"Kami akan menggenjot produksi nasional. Indonesia kaya. Tapi mengapa kok kita masih terus berutang dan impor? Jika berutang terus, kita makin mudah didikte. Bangsa ini hanya akan menjadi penonton, bukan pemain. Insyaallah, Pak Joko Widodo, kami akan utamakan industri kecil dan menengah semakin hebat ke depannya, bukan terpuruk. Karena UMKM adalah penggerak ekonomi sesungguhnya," kata Sandi.

Sandiaga mengaku senang bisa bertemu dengan Joko Widodo. Dia bisa mendengarkan langsung keresahan masyarakat kelas bawah atas kenaikan nilai dolar dan kesulitan bahan baku logam.

"Saya senang hari ini bertemu dengan Pak Jokowi Widodo yang juga insinyur. Namanya kebetulan sama dengan Pak Presiden. Namun Pak Joko yang satu ini merupakan pelaku dan pengusaha cor logam di sini. Pak Joko mengeluhkan soal bahan baku yang sulit didapatkan," papar Sandi.

Selain dengan Joko Widodo, Sandi sempat berbincang-bincang dengan warga dan tokoh masyarakat perwakilan desa di Klaten Utara, Ngawen, Klaten Tengah, dan Karanganom. Di sana, warga mengeluhkan harga bahan kebutuhan pokok yang terus naik dan sulitnya mencari lapangan kerja.
Previous
Next Post »
0 Komentar