5 Mitos Kesehatan yang Dibantah Ilmuwan Modern, Termasuk Anggapan Sabun Batang Menyebar Bakteri


InfoBerita - Banyak mitos seputar kesehatan yang ternyata tidak terbukti secara ilmiah. Misalnya, minum air 30 menit setelah makan siang hingga arang bisa membantu mengobati mabuk. 

Sebelum percaya begitu saja, ada baiknya kamu mencari tahu kebenarannya. Berikut 5 kesalahpahaman dan mitos kesehatan yang tidak terbukti secara ilmiah.

1. Arang aktif membantu mengobati mabuk.

Gejala mabuk muncul ketika alkohol di hati berubah menjadi asetaldehida beracun dan kemudian masuk ke aliran darah. Arang aktif menyerap racun di dalam tubuh dan mempercepat pembuangannya melalui usus. Namun, ini hanya efektif pada jam pertama setelah keracunan.

2. Ada makanan yang memiliki kalori negatif.

Seledri, jeruk bali, brokoli, tomat, dan mentimun disebut makanan kalori negatif, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung fakta ini. Meskipun mereka rendah kalori (dari 7 hingga 30 kalori per 100 g), tubuh membutuhkan lebih sedikit energi daripada biasanya.

Faktanya, sayur dan buah mengandung banyak air dan serat yang tidak membutuhkan banyak energi untuk mencerna.

3. Tidak boleh minum sambil makan.

Semua air yang kita minum saat makan membantu mengantarkan potongan makanan dari kerongkongan ke perut. Air juga memecah gumpalan besar makanan. Airnya mengencerkan sekresi jus lambung tetapi tidak mengganggu kerja perut. Sebenarnya, segelas air hanya akan membantu kita mencerna makanan dengan baik.

4. Sabun batang mentransmisikan bakteri.

Tidak ada sabun yang mentransmisikan bakteri. Bahkan jika seseorang dengan virus Ebola menggunakan sabun batang, masih aman bagi kita untuk menggunakannya. Sekelompok ilmuwan telah melakukan percobaan.

Mereka menempatkan bakteri pada sebuah sabun batang, mencuci tangan, dan memberikannya kepada peserta eksperimen yang lain. Akibatnya, mereka tidak menemukan bakteri yang sama di tangan peserta.

5. Antiperspiran berbahaya.

Orang-orang percaya bahwa antiperspiran dapat menyebabkan penyakit ginjal. Mitos ini dibantah oleh para ilmuwan dari National Kidney Foundation. Mereka menjelaskan bahwa tidak mungkin deodoran menyerap begitu banyak aluminium melalui kulit untuk benar-benar merusak ginjal.

Bahkan, aluminium dan paraben dalam antiperspiran disalahkan atas perkembangan kanker payudara. Mitos ini juga dibantah oleh spesialis dari National Cancer Institute.
Previous
Next Post »
0 Komentar