Banten - Tsunami di wilayah Banten dan Lampung disebabkan oleh longsor lereng Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Longsoran Gunung Anak Krakatau tersebut diperkirakan seluas 64 hektare.
"Kita akan melakukan survei laut, survei laut itu untuk membuktikan adanya endapan-endapan material longsor yang tadi diduga itu. Jadi kalau ada tadi kan dugaannya kurang lebih 64 hektare yang longsor," kata Deputi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin.
Sebelumnya Kemenko Maritim mengumpulkan para pakar dari BMKG, BPPT, LIPI, BIG, dan Badan Geologi. Tsunami kali ini dinilai berbeda karena tak didahului gempa signifikan atau peristiwa luar biasa lainnya sehingga Kemenko Maritim mengumpulkan para pakar.
Nantinya akan dilakukan pengecekan material yang jatuh ke laut. Sehingga diketahui pasti berapa luas longsor Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami.
"Kan batuannya tersimpan di dasar laut sana kita akan kirim kapal dengan peralatan untuk membuktikan itu. Namun pelaksanaannya akan kita tunggu sampai kondisi aman. Karena sekarang kan kondisi belum cukup aman," ujar Ridwan.
Dalam kesempatan terpisah, BNPB menyebut masih ada potensi tsunami sehingga masyarakat diimbau waspada. Selain itu disebutkan pula longsor bawah laut Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi.
0 Komentar