Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzhar Simanjuntak menyebut dukungan masyarakat ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus mengalir bagaikan gelombang tsunami.
Awalnya Dahnil membocorkan isi bahasan Prabowo dengan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berjumpa di kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12). Dia menyebut, saat itu SBY mengatakan atmosfer kemenangan ada di kubu Prabowo-Sandi.
"Kemarin, ketika bertemu pak SBY, ini saya bocorkan. Pak SBY ngomong begini, beliau sudah ikut dua kali kontestasi pilpres. Beliau sudah tahu atmosfer kemenangan seperti apa. Setelah 3 bulan beliau keliling, baca survei segala macam, beliau yakin atmosfer kemenangan saat ini itu ada di Pak Prabowo," kata Dahnil .
Kemudian Dahnil mengaku merasakan hal yang sama dengan SBY bahwa atmosfer kemenangan ada di kubu pasangan nomor urut 02. Dia menyebut dukungan masyarakat saat ini seperti gelombang tsunami yang terus membesar.
"Pak SBY bilang atmosfernya kemenangan Pak Prabowo Sandi. Dan itu kami rasakan. Asal Pak Prabowo-Sandi turun ke bawah, itu seperti gelombang tsunami, yang terus membesar," ucapnya.
"Dukungan melalui sumbangan masyarakat, melalui atensi masyarakat, nggak pernah ada acara-acara yang dimobilisasi pakai sembako, pakai amplop, itu nggak ada," sambungnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat menginginkan gelombang perubahan di pemerintahan. Dahnil juga mengatakan, semakin Prabowo-Sandi difitnah, itu akan membuat keduanya mendapat dukungan besar dari masyarakat.
"Gelombang perubahan yang memang mau ditangkap masyarakat, gelombang ini semakin besar. Jadi mau difitnah seperti apa pun fitnah, fitnah ini justru semakin menunjukkan daya dorongnya semakin besar. Jadi silakan saja, terus fitnah, tapi kami yakin gelombang ini semakin besar dan dukungan kepada kami akan terus besar," tutur dia.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan survei di masyarakat saat ini lebih banyak yang memilih Prabowo. Sebab, masyarakat menilai pemerintahan saat ini gagal di masalah ekonomi.
"Di beberapa survei, masyarakat ada rasa ketakutan, karena ketika banyak survei mereka kira kalau survei itu dari pihak mana, mau korek-korek apa, ketika ditanya mau pilih siapa, mereka jawab Jokowi. Tapi teman-teman, apa yang terjadi waktu kita datangi, yang nanya itu orang-orang yang mereka percaya. Jadi kalau ditanya orang yang nggak kenal, dia jawab Jokowi. Tapi kalau yang tanya orang yang dia percaya, dia jawab saya pilih Prabowo," tuturnya.
0 Komentar