Sering Disingkirkan, Serat Tipis di Balik Kulit Pisang Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan


InfoBerita - Pisang adalah buah yang disukai banyak orang. Selain rasanya manis, pisang disukai karena praktis untuk dimakan dan mudah dibawa pergi ke mana-mana sehingga cocok dijadikan teman makan di perjalanan.

Pisang disukai karena bisa diolah menjadi aneka makanan, misalnya dibuat smoothies, cake, dijadikan topping oatmeal dan masih banyak lagi. Bukan cuma itu saja, pisang juga mengandung banyak manfaat yang baik untuk kesehatan.

Pisang mengandung karbohidrat yang memberikanmu cukup energi, pisang mengandung serat baik untuk usus, potasium jantung sehat, dan beberapa manfaat lainnya. Rata-rata orang Amerika mengonsumsi 100 pisang setiap tahun.

Hampir masing-masing dari mereka mengonsumsi satu buah pisang setiap hari. Meski pisang adalah buah yang banyak dikonsumsi, tidak semua orang benar-benar mengetahui manfaat tersembunyi pisang. Selain daging buahnya, kulit pisang juga kaya manfaat, lho.

Setelah mengetahui manfaat kulit pisang, mungkin kamu tidak akan membuangnya lagi. Ya, kulit pisang yang biasa dibuang ternyata memiliki banyak manfaat. Bagian dalam kulit pisang adalah pelembab yang sangat baik untuk kulit.

Selain itu, bagian dalam kulit pisang juga dapat membantu memutihkan gigi. Ketika membuka kulit pisang, kamu pasti akan menemukan serat seperti benang-benang tipis yang melekat di sana. Ya, benang tipis dan panjang ini tampaknya memang sangat mengganggu dan sering disingkirkan.

Namun, tahukah kamu jika benang tipis di dalam kulit pisang ini memiliki nama dan manfaat?

Benang pipih panjang di balik kulit pisang ini sebenarnya disebut rangkaian floem. Senin (19/11/2018), untaian floem yang sering kita buang mengandung serat, kalium, vitamin A, dan vitamin B6. Kamu mungkin tidak menyadari jika floem adalah jaringan yang ditemukan di semua tanaman.

Floem pada tanaman bertanggung jawab memindahkan nutrisi buah, agar berkembang dengan benar. Jadi, floem pada buah pisang pada dasarnya adalah urat pisang. Rangkaian floem bisa membantu menentukan apakah pisang sudah matang dan siap untuk dimakan.

Jika saat kamu mengupas pisang floem-nya melekat pada pisang, maka pisang itu sudah matang. Namun, keberadaan floem ini juga menjadi tanda pisang tidak akan menyehatkan karena sebagian besar nutrisi belum didistribusikan ke dalam daging buah.

Floem bukan satu-satunya bagian dari pisang yang bisa dimakan. Ternyata, kulit pisang pun boleh dimakan karena kulit pisang juga penuh nutrisi. Laura Flores, seorang ahli gizi dari San Diego mengungkapkan kepada Live Science tentang kulit pisang yang dimakan di banyak bagian dunia, misalnya India.

"Kulit pisang mengandung banyak vitamin B6 dan B12, serta magnesium dan potassium. Ini juga mengandung beberapa serat dan protein," ungkap Laura.

Jika kamu ingin mencoba memakan kulit pisang, ingatlah untuk mencucinya terlebih dahulu untuk menghilangkan pestisida atau obat apa pun yang digunakan selama proses pertanian. Saran penyajian kulit pisang, kulit pisang biasanya disajikan matang, misalnya direbus. Ada juga yang menjadikan kulit pisang sebagai manisan.

Meskipun kulit pisang bisa dimakan mentah atau dimasukkan ke dalam blender dengan buah-buahan lainnya, tapi kulit pisang tidak semanis daging pisang. Selama ini, saat kamu membuang kulit pisang ke tempat sampah atau mengelupas floem-nya, artinya ada banyak nutrisi pisang yang sudah kamu buang.
Previous
Next Post »
0 Komentar