Makan Sehat dan Berolahraga Cegah Osteoporosis


InfoTerkini - Kementerian Kesehatan RI kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup aktif cegah osteoporosis. Hidup aktif dapat dilakukan dengan aktif beraktivitas fisik dan rutin latihan fisik atau olahraga. Agar upaya pencegahan osteoporosis lebih menyenangkan.

Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan masyarakat Indonesia untuk melakukan olahraga rekreasi bersama keluarga, sahabat, maupun kolega.

Osteoporosis adalah kondisi tulang yang menjadi tipis, rapuh, keropos, dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang dalam jangka waktu yang lama. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Gizi Departemen Kesehatan RI pada 2005 meluncurkan hasil analisa data risiko Osteoporosis yang dilakukan di 16 wilayah di Indonesia.

Analisa ini menunjukkan prevalensi osteopenia (osteoporosis dini) mencapai 41,7% dan prevalensi osteoporosis mencapai 10,3%. Hal ini berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis, yang mana 41,2% dari keseluruhan sampel berusia kurang dari 55 tahun terdeteksi menderita osteopenia.

drg. Kartini Rustandi, M.Kes, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Germas merupakan penguatan upaya promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

Lebih lanjut drg. Kartini mengatakan, salah satu fokus GERMAS adalah rutin aktivitas fisik 30 menit setiap hari. Kementerian Kesehatan RI terus menerus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya beraktivitas atau latihan fisik sebagai upaya pencegahan dini penyakit menular maupun tidak menular.

Salah satu penyakit berbahaya yang mengancam kesehatan masyarakat Indonesia adalah osteoporosis yang dijuluki The Silent Epidemic Disease, karena menyerang secara diam-diam tanpa adanya tanda-tanda khusus, hingga seseorang mengalami patah tulang. Osteoporosis secara negatif memengaruhi kondisi ekonomi maupun sosial seseorang.

Dampak ekonomi meliputi biaya untuk pengobatan dan hilangnya waktu kerja atau produktivitas. Osteoporosis sangat berbahaya dan tidak bisa disembuhkan, oleh karena itu sangat penting untuk mencegah osteoporosis sejak dini.”

dr. Ade Tobing, SpKO, Pengurus Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) mengatakan, langkah awal sederhana pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat dan aktif beraktivitas fisik atau berolahraga.

Penuhi asupan kalsium per hari sesuai usia dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Selain itu, hindari perilaku sedentari dengan rutin berolahraga.

"Kurang olahraga akan menghambat proses pembentukan massa tulang sehingga mengakibatkan berkurangnya kepadatan massa tulang,” kata Ade.

dr. Ade menjelaskan, latihan fisik atau olahraga yang dimulai sejak dini dapat secara efektif mencegah penyakit osteoporosis.

Adapun untuk mencegah osteoporosis, dianjurkan untuk melakukan latihan bersifat weight bearing exercise, yaitu latihan pembebanan khususnya pada area lumbal, pangkal paha dan pergelangan tangan. Meski begitu, olahraga harus dilakukan dengan prinsip Baik, Benar, Terukur, dan Teratur (BBTT). Sebelum berolahraga pastikan menggunakan perlengkapan yang sesuai ukuran dan jenis olahraga.

"Bila perlu menggunakan pelindung. Lalu lakukan pemanasan atau peregangan, ditutup dengan pendinginan. Untuk mencapai hasil maksimal, lakukan olahraga secara rutin, yaitu 3-5 kali dalam seminggu,” katanya.
Previous
Next Post »
0 Komentar