InfoBerita - "Di vonis kanker itu bagian dari hidup saya, udah garis tangan, takdir, saya ihklas menerima, dengan ihklas menerima jadi tenang," Kalimat itu meluncur dari mulut seorang Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ya, saat ini pria yang kerap dijuluki sang informan bencana itu tengah berjuang demi kesembuhan dari kanker paru-paru stadium 4B yang terus menggerogoti tubuhnya. Figur Sutopo Purwo Nugroho terus aktif untuk memberikan informasi terbaru mengenai penanganan bencana di Indonesia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Kali ini, Ia mesti cekatan memberikan informasi penangan pascagempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Bukan perkara yang mudah bagi Sutopo. Sebab, pria kelahiran Boyolali, 48 tahun silam itu, tetap semangat meski masih menjalani pengobatan penyakit kanker paru-paru, yang dideritanya sejak Januari 2018 silam.
"Kejadian gempa hari Jumat, saya terus marathon, kalau malem pasang plester penahan nyeri biar bisa tidur," cerita Sutopo.
Terhitung dalam penanganan gempa di Palu dan Donggala, Sutopo adalah figur yang paling banyak dicari oleh awak media. Enam hari terakhir, ia selalu mewakili BNPB untuk memberikan langsung data terbaru penanganan bencana.
Cara mempresentasikan informasi terkait bencana juga Ia jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam. Bahkan sesekali dirinya menyelipkan sedikit guyon dalam penjelasannya. Ayah dari dua anak ini juga masih sanggup meladeni pertanyaan dalam sesi tanya jawab konferensi pers di kantor BNPB.
Belum lagi saat ayah dua anak itu harus siap diteror wartawan atau pihak pejabat lewat ponselnya yang ingin tahu perkembangan penanganan bencana.
"Di HP saya itu ada lebih dari 3000 kontak wartawan," ujar Sutopo, yang disambut gelak tawa.
Namun, ia meminta pengertiannya sebab faktor sakit kanker paru-paru stadium 4B. Kondisi fisiknya tak bisa dibohongi. Ia bercerita kini berat badannya susut hingga 21 Kg, serta keadaan rambut nya kini sudah mulai mengalami kerontokan.
"Makannya kalian bersyukur, masih sehat, masih bisa tidur itu bersyukur, saya itu tidur sulit sekali, karna nyeri, miring sakit, apa agi tengkurep enggak bisa," keluh Sutopo.
Pada akhirnya suami dari Retno Utami Yulianingsih itu akhirnya memutuskan untuk menjalani pengobatan di Jakarta setelah mendapat saran dari istrinya. Kini bagi Sutopo, bekerja sebagai juru informan bencana tak lain hanya untuk keluarga tercinta nya.
"Saya akhirnya menerima ini bagian dari hidup saya. Kalau kalian nanyain soal anak, nangis saya, benar. Saya itu bekerja untuk anak, untuk ibu saya," kata Sutopo dengan mata yang berkaca dan suara bergetar.
0 Komentar