InfoBerita - Ayub Susanto kini lega. Televisi yang selama ini raib dicuri maling kini sudah kembali menghiasi sudut rumahnya. Saking bahagianya, Ayub pun langsung mencurahkan isi hati di media sosial Facebook.
"Rejeki itu seperti sebuah misteri, 14 Mei 2018 TV ini raib dari tempatnya. Rumah kebobolan, masuk pencuri. 02 Oktober 2018 TV ini kembali ke tempat asalnya, masih dalam keadaan utuh dan baik, setelah melalui perjalanan panjang. Terima kasih buat jajaran Polsek Kota Banjarbaru, team Buser dan Jatanras Polres Banjarbaru yang sudah membantu kami masyarakat korban pencurian. Semoga Allah swt membalas kebaikan dan melindungi tugas pian seberataan," kata Ayub.
Bahkan Ayub pun menyatakan melalui media sosial bahwa dia telah memaafkan pelaku.
"Buat Bapak dan Anaknya yang telah membongkar rumah kami, saya sudah memaafkan kalian berdua. Semoga Allah swt memberi hidayah buat pian untuk mencari pekerjaan yang halal. Mohon maaf bila kaki pian berdua terpaksa dilubangi sedikit," katanya.
Apa yang dialami Ayub ini merupakan runutan kisah dari pengungkapan yang sukses dibekuk jajaran Polres Banjarbaru. Ayah dan anak ini terpaksa ditembak polisi. Sang anak ditembak di betis kiri dan sang ayah alami luka akibat timah panas di betis kanan karena kabur saat akan ditangkap.
Basid (40) dan Gugun (22) adalah warga Kelayan Selatan Jalan Patimura Gang Bersama, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Ayah dan anak ini merupakan pelaku spesialis bongkar rumah kosong. Minggu (19/8/2018) pukul 23.30 di komplek Grand Mandastana Kecamatan Mandastana Kabupaten Batola keduanya dibekuk.
Saat kedua pelaku menunjukkan barang bukti yang disembunyikan malah berusaha melarikan diri. Giat gabungan unit Buser Polres Banjarbaru dan unit Buser Polres Batola dipimpin langsung oleh Ipda Alhamidie.
Keduanya melakukan pencurian dengan lima lokasi di Banjarbaru, dua lokasi kejahatan di Batola dan satu lokasi kejahatan di Banjarmasin. Basid merupakan residivis pelaku tindak pidana pencurian bongkar rumah.
0 Komentar