Pil KB Bikin Gendut dan Jerawatan, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Dokter


InfoBerita - Pil Keluarga Berencana (Pil KB) merupakan salah satu metode kontrasepsi guna mencegah kehamilan. Sebagian wanita ragu menggunakan pil ini karena takut akan efek sampingnya, yang katanya bisa sebabkan kegemukan, wajah berjerawat, hingga sulit memiliki keturunan.

Apakah rumor tersebut benar atau sekadar mitos?

Dokter spesialis kehamilan dan ginekologi Andon Hestiantoro menjelaskan, persepsi tersebut timbul akibat penggunaan kontrasepsi hormonal berdosis sangat tinggi sekitar 50 tahun lalu.

"Itu kan pengalaman ibu-ibu zaman dulu yang mendapat dosis ethynil sangat tinggi. Dulu (dosis) 50 mikrogram, turun jadi 35 sekarang sudah menjadi 20 mikogram," jelas Andon usai seminar Hari Kontrasepsi Dunia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Andon Hestiantoro dalam diskusi publik Hari Kontrasepsi Dunia bersama PT. Bayer Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018) Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Andon Hestiantoro dalam diskusi publik Hari Kontrasepsi Dunia bersama PT. Bayer Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).

Seiring maju ilmu pengetahuan, para peneliti berhasil meracik pil KB dengan dosis lebih rendah dan seimbang.

"Ada tiga yang perlu diperhatikan, pertama lendir serviks inu dibuat kental. Kedua dinding rahim dikondisikan agar tak terjadi kehamilan. Lalu teratur gunakan kontrasepsi hormonal," jelas Andon.

"Jadi itu tidak berlaku sekarang karena sudah menggunakan hormon yang baik dengan dosis yang rendah," imbuhnya.

Mengenai pil KB sebabkan berat badan naik dan kulit berjerawat, Andon menegaskan efek samping itu sudah tak ada di model pil KB saat ini. Justru, lanjutnya, pil KB bisa mempercatik ibu dan menghilangkan jerawat.

"Dulu merasa itu penuh dan gemuk, karena memang ada water retantion. Pil KB yang baru sudah tidak seperti itu, kalau sekarang, sudah ditemukan progestin baru yang tidak lagi memicu nafsu makan," papar dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo itu.

"Kalau jerawat, karena kalau dulu ada hormon progestin dan testoseron. Karena ini dipakai jadi memicu peningkatan jerawat. Kalau sekarang bahkan bisa memblok kadar hormon tersebut tidak bisa bergerak. Malah bisa bikin mulus sekali. Bikin cantik karena ada drospirenone cyproterone acetate yang akan menduduki hormon pemicu jerawat tadi, bisa mulus banget kulit," pungkasnya.
Previous
Next Post »
0 Komentar