Kronologi Waria di Pasuruan Dibunuh Pacar Berondongnya, Sempat Berhubungan Badan dan Minta Maaf Ibu


InfoBerita - Seorang juragan kue berinisial SP (44) alias Metty ditemukan tewas di kontrakannya di Desa Arjosari, Rejoso, Pasuruan, Rabu (26/9/2018).  Korban dilaporkan tewas di depan pitu kamarnya. Saat ditemukan tewas, di tangan korban terdapat banyak luka sayatan. 

Korban diketahui merupakan seorang juragan kue dan memiliki katering pembuatan kue di sekitar pasar Ngopak. Tiga hari setelah penemuan mayat Metty, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan pengusaha katering tersebut.

Pelaku adalah teman dekat Metty bernama Eko Tego Firmansyah. Pemuda berusia 18 tahun tersebut ditangkap di sebuah warung kopi pada Jumat (28/9/2018) malam. Menurut keterangan kepolisian, pelaku merupakan kekasih korban. Diduga keduanya telah lama menjalin hubungan percintaan.

"Kayaknya hubungan mereka sudah lama. Tersangka pun sudah sering bermain ke rumah kontrakan korban. Tapi detailnya, masih dalam pemeriksaan. Yang jelas mereka pacaran," Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo.

Sebelum membunuh Metty, pelaku dan korban sempat berhubungan badan layaknya suami istri. Setelah berhubungan badan korban lemas, kemudian tersangka melakukan aksinya.

"Korban sedang tiduran di depan pintu kamar kemudian tersangka menggasak korban dengan sangkur yang sudah dipersiapkan dari rumah tersangka," ujarnya.

Pelaku melukai korban dengan benda tajam di bagian leher, lengan dan perut hingga tewas.

"Di lokasi korban sudah tewas. Setelah korban tak berdaya, tersangka bergegas meninggalkan rumah korban dan membawa sejumlah barang milik korban," terangnya.

Dijelaskan Rizal, sejumlah barang berharga yang dibawa tersangka adalah uang Rp 3 juta, sepeda motor, dan handphone milik korban.

"Hp, sepeda motornya masih utuh dan berhasil kami amankan. Sedangkan uangnya sudah habis digunakan untuk kebutuhannya," tambah Kapolres Pasuruan Kota ini.

Saat ini, jajaran Polres Kota Pasuruan masih mendalami kasus tersebut. Perihal motif pembunuhan Metty, Rizal pun enggan berspekluasi. Namun, secara tersirat niat tersangka ini memang ingin mengambil uang, ponsel milik korban, termasuk sepeda motornya.

"Kami masih dalami motifnya apa. Yang jelas, tersangka mengaku ingin memiliki dan menguasai sejumlah barang milik korban. Tapi kami masih memeriksanya," tegasnya.

Sementara itu MY (69) ayah Metty sangat terpukul atas kasus tersebut. MY langsung datang ke rumah kontrakan anaknya usai mendapat kabar bahwa Metty ditemukan tewas. Beberapa hari sebelum ditemukan Tewas, Metty sempat pulang menemui kedua orangtuanya.

"Ia pulang ke rumah dan kasih uang Rp 50.000 ke saya," kata MY kepada Surya sambil menahan air mata.

Menurut MY, Metty adalah pribadi yang baik dan menurut kepada orangtua. Bahkan kebutuhan kedua orangtuanya selama ini dicukupi oleh Metty.

"Selain kasih uang Rp 50.000 ke saya, dia juga sempat minta maaf ke ibunya. Dia sudah marah dan jengkel karena ibunya banyak hutang dan dia yang melunasinya. Setelah itu gak komunikasi lagi. Biasanya ya seminggu sekali pulang," tegasnya.

Saat ini, polisi masih mendalami kasus pembunugan Metty. Kapolres berjanji akan merilis kasus ini pekan depan.
Previous
Next Post »
0 Komentar