Bandarq - Penjaringan Calon Wakil Gubernur Sumut (Cawagubsu) yang dilakukan Partai Golkar dinilai tidak profesional. Pasalnya proses yang berlangsung terkesan terburu-buru. Hal itu disesalkan salah seorang kader partai yang juga mendaftarkan diri sebagai Cawagubsu.
Hanafiah Harahap mengaku kecewa dengan kinerja Tim Sepuluh atau tim penjaringan Cawagub dari DPD Partai Golkar Sumut. Ia dinyatakan tidak lulus verifikasi karena tidak hadir dalam proses verifikasi. Hanafiah sedang tugas luar kota sebagai anggota DPRD Sumut saat proses tersebut berlangsung, .
"Proses pendaftaran oleh tim penjaringan untuk kader Partai
bandarq online seharusnya tiga hari, sampai dengan tanggal 13 Desember. Kenapa verifikasinya juga digelar 13 Desember Benar saya ditelepon pada hari itu untuk ikut verifikasi administrasi tapi saya sedang mengemban tugas sebagai anggota DPRDSU di luar kota," ungkapnya.
Hanafiah pun meminta penjadwalan ulang pada tanggal 14 Desember, namun tetap dinyatakan tidak lulus. "Aku khawatir ada target yang dikejar tim penjaringan. Aku prihatin dan kecewa. Tahapan pendaftaran belum berakhir, kenapa bisa aku dinyatakan gagal verifikasi administrasi Sebagai anggota DPRD aku menjamin keberadaan statusku baik pendidikan dan jenjang berorganisasi di Golkar adalah benar dan bukan abal-abal," tambahnya.
Sempat beredar kabar adanya mahar sejumlah uang yang harus dibayarkan bakal calon untuk maju melalui Partai Golkar. Terkait isu tersebut, Hanafi mengaku tidak mengetahuinya.
Menurutnya uang mahar tidak dikenal dalam proses tahapan pilkada, apalagi diwajibkan kepada kader partai. Menurutnya justru partai berkewajiban mendukung kadernya yang maju pada pilkada.
"Saya khawatir keadaan ini sangat membahayakan nama besar
Partai Golkar. Saya baru dengar isu tersebut. apakah itu tidak termasuk gratifikasi dan melanggar undang-undang? kok seperti dagang saja?" tambahnya.
Terpisah, anggota Tim Sepuluh,
Yasir Ridho membantah tudingan yang menyebut pihaknya tidak bekerja secara profesional. Menurutnya jadwal penjaringan bakal calon wagubsu telah ditetapkan sebelumnya melalui rapat pleno DPD Partai Golkar Sumut.
Ia mengatakan tim telah memberitahukan jadwal tersebut pada tiga bakal calon yang mendaftar, termasuk jadwal verifikasi yang dilakukan pada hari terakhir pendaftaran. "Sebelum penutupan kemarin, saya sempat menelepon seluruh bakal calon, kalau mereka harus hadir untuk proses verifikasi, nyatanya ada yang tidak hadir. Jadi jangan salahkan tim yang mendiskualifikasi mereka," tegasnya.
Ia juga mengakui adanya permohonan pengunduran diri dari Hanafiah Harahap, namun menurutnya hal itu tidak dapat dilakukan karena jadwal yang telah disusun dan dipublikasikan melalui pemberitaan di media massa. Terkait isu adanya mahar yang harus dibayarkan sebesar Rp 200 juta bagi kader dan Rp1 miliar bagi non kader untuk diusung sebagai cawagub, Yasir juga membantah kabar tersebut.